Nuansa islami pada bangunan biasanya dinyatakan melalui ornamen bermotif geometris-organik atau seni kaligrafi pada bagian bangunan tertentu. Namun, tidak demikian pada rumah tinggal ini. Seluruh tampilan bangunan, mulai dari geometri fasadnya--lengkap dengan lengkungan, kubah, serta ornamentasinya--dibuat menyerupai bentuk bangunan yang lazim terdapat di dalam kisah-kisah seribu satu malam.
Terletak di sebuah kompleks perumahan di daerah Jakarta Timur, bangunan seluas 250 meter persegi yang didirikan di atas kaveling seluas 200 meter persegi ini tampil berbeda dengan kebanyakan bangunan di lingkungannya, bahkan boleh dikatakan satu-satunya yang bergaya demikian. Kerumitan ornamen yang menghiasi seluruh wajah bangunan, membuatnya sangat mudah dikenali. Fasad bergaya Maroko ini merupakan solusi yang ditawarkan arsitek kepada owner, yang menginginkan hunian modern bernuansa islami.
Sepertinya pemilihan gaya Maroko untuk olahan fasad ini dikarenakan dari sekian banyak arsitektur bertema islami, gaya ini memiliki bentuk yang relatif lebih lentur dan ramai, sehingga walau diterapkan untuk ukuran bangunan yang tidak terlalu besar pun tidak akan terlihat janggal. Selain itu, ramainya ornamen menjadi poin yang memberi nilai tambah pada estetika bangunan secara keseluruhan.
Tata ruangnya sendiri sangat sederhana, lantai dasar terdiri dari kamar utama, kamar tamu, ruang tamu, ruang keluarga yang menyatu dengan ruang makan, serta ruang servis. Lantai di atasnya terdapat mushala--yang merupakan perpanjangan area bordes--dan kamar-kamar tidur anak. Sebuah kolam air mancur di dekat ruang makan, walaupun kecil, cukup dapat memberi aksen yang memperkuat “aroma” gaya arsitektur Maroko yang memiliki ciri khas innercourt dan kolam air mancur.
Kesulitan yang dihadapi ketika membuat bangunan dengan gaya seperti ini bukan pada proses desainnya, melainkan pada saat pembangunan berlangsung. Pembuatan dan pemasangan panel-panel ornamen, menjadi faktor yang sangat menentukan kelancaran proses pembangunan. Apalagi detail-detail ornamen tidak hanya terdapat pada satu jenis, melainkan aneka material, seperti kayu, besi, gypsum, kaca, keramik, dan fiber cement.
Seluruh elemen dekoratif mulai dari pintu, teralis, pagar, hingga profil plafon dipesan khusus, termasuk panel-panel ornamen pada fasad yang terbuat dari fiber cement. Oleh karena itu, setiap bagian harus diukur secara presisi dan mendetail, sehingga ketika dipasang sambungan antar-panel tersebut dapat menyatu dengan akurat.
Tak heran apabila waktu satu tahun terbilang relatif lama untuk pembangunan rumah ini. Namun, mengingat bahwa rumah tinggal tidak untuk dinikmati sejenak, apalah artinya waktu yang berlalu bila hasilnya sangat memuaskan owner.