Sebelum Anda melakukan renovasi rumah, alangkah baiknya dipertimbangkan dulu atau dipikirkan matang-matang. Misalnya, pertimbangan usia anak yang beranjak remaja dan membutuhkan kamar tidur sendiri dengan ukuran lebih luas. Akan tetapi, biaya yang cenderung mahal sering menjadi hambatan orangtua untuk merenovasi rumah.
Nah, Anda sebagai orang tua perlu menghitung secara cermat jumlah biaya yang dibutuhkan agar renovasi tidak berhenti di tengah jalan. Berikut beberapa hal yang perlu diperhitungkan untuk menghemat biaya renovasi:
1. Skala prioritas
Jika banyak bagian yang perlu dirombak, buatlah skala prioritas. Urutannya mulai dari skala terbesar hingga terkecil, berdasarkan ketersediaan dana dan kepentingannya. Contohnya, Anda bisa mendahulukan perbaikan atap pada musim hujan dibandingkan penambahan kamar.
2. Kondisi bangunan
Perhatikan kondisi bangunan lama dan struktur yang sudah ada. Contohnya, jika ingin menambah jumlah lantai, perlu Anda pikirkan apakah struktur lama sanggup menopang berat material yang baru atau tidak.
3. Listrik dan air
Hal sering dilupakan adalah letak jaringan listrik atau air yang kerap ditanam di dinding. Jika rumah Anda mau direnovasi besar, jaringan ini membutuhkan penanganan dan biaya khusus.
4. Aliran udara
Mempertimbangkan terjadinya perubahan aliran udara maupun arah paparan sinar matahari, karena ini berpengaruh pada kenyamanan ruangan di dalam rumah. Perubahan ini terjadi jika kita menambah ruangan baru atau melebarkan dinding.
5. Gaya hidup
Mendiskusikan kebutuhan ruang dengan gaya hidup keluarga Anda. Ini untuk mengarahkan agar renovasi yang dilakukan sesuai tujuan dan mengakomodasi kebutuhan penghuni. Jika material lama masih bagus dan tidak memengaruhi kekuatan struktur bangunan, jangan disia-siakan. Itu dapat membantu menghemat biaya.
Namun, kalau tersedia dana lebih, tak ada salahnya Anda memakai jasa arsitek, perancang interior, atau kontraktor berpengalaman agar hasil renovasi semakin memuaskan.
(Sumber: properti.kompas.com)