disain rumah eksotis dengan konsep alami

Rumah berlantai dua ini memiliki ciri khas garis lengkungan atap dan menara batunya yang menjulang. Ditambah berbagai elemen alami yang bukan sebatas ornamentasi belaka, nuansa arsitektur vernakular yang eksotis terasa begitu kuat.


Rumah pribadi adalah media yang tepat bagi seorang arsitek untuk bereksperimen desain, sekaligus menuangkan idealismenya.

Terinspirasi oleh keramahan arsitektur vernakular dan lengkungan atap Gereja Pohsarang--sebuah gereja tua peninggalan Belanda di Kediri--maka diterapkanlah prinsip-prinsip arsitektur tadi ke dalam eksperimen desainnya.

Berdiri di atas tanah berkontur membuat wajah bangunan ini dapat teramati dengan baik. Kesan vernakular tanpa identitas etnik tertentu tampak jelas terwakili oleh dinding batu, kolom bambu--sebenarnya kolom beton yang sekelilingnya ditutup bambu, lalu diikat dengan pelat besi--hingga langit-langit berstruktur bambu ekspos dengan susunan genteng plentong di atasnya.

Sebagai tengaran, olahan ruang tangga yang tinggi, ditutupi batu alam di bagian luarnya, menjadikan bagian ini bak menara batu yang menjulang. Namun, alih-alih terkesan angkuh, fasad bangunan ini justru membahasakan suatu gaya personal yang unik sekaligus eksotis.

Kesan bangunan yang terbuka dan ramah tidak hanya terasa di bagian luar. Melangkah jauh ke dalam, terasa benar aliran ruang yang sangat cair dan terbuka. Ruang tamu, ruang duduk, ruang makan, dan pantry menyatu hampir tanpa sekat, dibedakan oleh perangkat ruangnya saja.

Sementara bukaan-bukaan besar memenuhi seluruh dinding di kedua sisinya, seolah mengundang cahaya matahari dan udara segar untuk sepuasnya menjelajah ke dalam. Ditingkahi vegetasi hijau dan gemericik suara air dari kolam yang seolah menyatu dengan ruang ini, membuat bentukan suasana begitu hangat dan membumi.

Sebidang bukaan hijau bertabur batu split menjadi kunci sirkulasi penghawaan alami di dalam bangunan. Taman yang berbatasan langsung dengan kamar utama, mushala, dan ruang duduk ini letaknya tepat berseberangan dengan bukaan besar di sisi kolam. Sistem ventilasi silang ini mampu mengalirkan semua hawa panas dari dalam ke luar, membuat udara di setiap ruangan selalu segar.

Aliran ruang yang terbuka ini menerus hingga ke lantai atas. Area yang berfungsi untuk kamar tidur anak, ruang kerja, dan ruang duduk ini pun menerapkan sistem ventilasi silang yang identik dengan ruang di bawahnya.

Kelebihan ruang ini terletak pada elemen visual. Pemandangan di lantai atas yang lebih terbuka, menyuguhkan pemandangan yang sangat khas wilayah pegunungan. Bukaan besar di dinding seolah membingkai utuh panorama Gunung Salak yang menjulang tepat di depan mata.

Ketika langit cerah, panorama alami tadi seolah menjadi lukisan hidup yang mengarahkan orientasi visual di area ini. Sesuai dengan tema vernakular yang diusungnya, seluruh bagian di dalam bangunan mampu menghadirkan sensualitas ruang yang membuat perasaan seolah-olah terhubung dengan kuat pada lingkungan di sekitarnya.

Bagikan di:

 
www.rakitrumah.com | Pembangunan|Interior disain| Renofasi| Jasa disain dan gambar