Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan,termasuk estetika bentuk.Bentuk arsitektur memunculkan citra tertentu. Telaah citra sebagai ilosofi dapat dilakukan melalui tinjauan terhadap unsur rupa dan prinsip desain pada bentuk bangunan.Dalam hal ini unsur rupa dan prinsip desain dianggap sebagai tanda.Dengan demikian estetika bentuk merupakan pendekatan semiotika dan keberadaan semiotik sebagai telaah tanda mampu mendukung penelitian tentang citra arsitektur menjadi lebih terarah, obyektif, struktural dan sistematis.
kata kunci : unsur rupa, komposisi, citra, tanda.
PENDAHULUAN ESTETIKA.
Pendekatan semiotika yang didasarkan pada kajian terhadap tanda-tanda telah berperan dalam penelitian arsitektur. Menurut van Zoest, semiotika adalah cabang ilmu yang mengkaji tanda dan mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda,seperti sistem tanda dan proses penggunaan tanda. Melalui pendekatan semiotik penelitian bersifat obyektif dan struktural karena didasarkan pada telaah kondisi fisik obyek penelitian yang ditempatkan sebagai kumpulan tanda berupa susunan elemen visual baik berupa bentuk, bahan,warna,dan sebagainya. Pendekatan semiotik mampu pula melatih kepekaan arsitek memantapkan filosofi desain pendukung citra, di antaranya bentuk. Bentuk,dalam hal ini bentuk arsitektur,mencakup berbagai unsur rupa seperti bahan, warna,ruang, tekstur,dan sebagainya,yang memiliki karakter khusus.Karakter inilah yang membentuk ekspresi bangunan yang merupakan terapan
filosofi desain dan didasari oleh prinsip tertentu, yaitu prinsip estetika. Dengan demikian estetika bentuk dapat merupakan pendekatan semiotika dalam penelitian arsitektur.
Estetika dan Kedudukannya Dalam Perancangan Arsitektur Ishar(1992) menyebutkan ada 3 faktor utama yang menjadi pertimbangan dalam perancangan yaitu fungsi, struktur dan estetika.